Imunisasi merupakan investasi bagi kesehatan dan masa depan karena mampu dalam pencegahan penyakit melalui imunisasi adalah cara dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit infeksi dan dengan harga yang lebih murah dibandingka ndengan mengobati seseorang ketika telah jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.
Dengan Imunisasi tersebut, anak mampu terhindar dari penyakit infeksi dan berbahaya sehingga mereka mempunyai kesempatan dalam beraktifitas, bermain, belajar tatnpa terkena gangguan masalah kesehatan.
Namun demikian, sejauh ini masih saja terdapat masalah dalam pemberian imunisasi, yakni pemahaman orang tua yang masih kurang pada sebagian masyarakat tentang manfaat imunisasi, mitos salah tentang imunisasi, hingga jadwal imunisasi yang terlambat.
Akan tetapi, dengan sistem imun yang baik, seorang anak tidak mudah terjangkit penyakit. Salah satu yang penting dalam meningkatkan imunitas adalah dengan pemberian imunisasi.
Imunisasi juga berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya dapat memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit tertentu saja, sehingga untuk penyakit lain diperlukan suatu imunisasi yang lainnya. Imunisasi tersebut sering disebut juga dengan vaksinasi.
Imunisasi ini juga biasanya lebih fokus diberikan kepad anak-anak, pasalnya anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit yang berbahaya.
Imunisasi demikian tidaklah cukup hanya dilakukan satu kali, namun harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup seorang anak.
Kekebalan terhadap suatu penyakit menular dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu kekebalan pasif dan kekebalan aktif. Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh individu itu sendiri, contohnya adalah kekebalan pada janin yang diperoleh dari ibu atau kekebalan yang diperoleh setelah pemberian suntikan imunoglobulin.
Kekebalan pasif tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh. Sedangkan kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen seperti pada imunisasi atau terpajan secara alamiah. Kekebalan aktif berlangsung lebih lama dari pada kekebalan pasif karena adanya memori imunologik (Ranuh, et al. 2008).
Dengan Imunisasi tersebut, anak mampu terhindar dari penyakit infeksi dan berbahaya sehingga mereka mempunyai kesempatan dalam beraktifitas, bermain, belajar tatnpa terkena gangguan masalah kesehatan.
Namun demikian, sejauh ini masih saja terdapat masalah dalam pemberian imunisasi, yakni pemahaman orang tua yang masih kurang pada sebagian masyarakat tentang manfaat imunisasi, mitos salah tentang imunisasi, hingga jadwal imunisasi yang terlambat.
Akan tetapi, dengan sistem imun yang baik, seorang anak tidak mudah terjangkit penyakit. Salah satu yang penting dalam meningkatkan imunitas adalah dengan pemberian imunisasi.
Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.Imunisasi juga berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya dapat memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit tertentu saja, sehingga untuk penyakit lain diperlukan suatu imunisasi yang lainnya. Imunisasi tersebut sering disebut juga dengan vaksinasi.
Imunisasi ini juga biasanya lebih fokus diberikan kepad anak-anak, pasalnya anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit yang berbahaya.
Imunisasi demikian tidaklah cukup hanya dilakukan satu kali, namun harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup seorang anak.
Kekebalan terhadap suatu penyakit menular dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu kekebalan pasif dan kekebalan aktif. Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh individu itu sendiri, contohnya adalah kekebalan pada janin yang diperoleh dari ibu atau kekebalan yang diperoleh setelah pemberian suntikan imunoglobulin.
Kekebalan pasif tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh. Sedangkan kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen seperti pada imunisasi atau terpajan secara alamiah. Kekebalan aktif berlangsung lebih lama dari pada kekebalan pasif karena adanya memori imunologik (Ranuh, et al. 2008).
Pengertian Imunisasi Menurut Para Ahli
Definisi imunisasi juga beragam, seperti halnya yang diutarakan oleh para ahli. Adapun pengertian imunisasi menurut parah ahli adalah sebagai berikut..
- Menurut Hidayat bahwa Pengertain Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, den melalui mulut seperti vaksin polio (Hidayat, A, 2005).
- Menurut Ranuh, dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia, imunisasi adalah pemindahan atau transfer antibodi secara pasif, sedangkan vaksinasi dimaksudkan sebagai pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibody) dari sistem imun di dalam tubuh. Imunitas secara pasif dapat diperoleh dari pemberian dua macam bentuk, yaitu immunoglobulin yang non-spesifik atau Gamaglobulin dan Immunoglobulin yang spesifik yang berasal dari plasma donor yang sudah sembuh dari penyakit tertentu atau baru saja mendapatkan vaksinasi
- Menurut Wahab bahwa Pengertian Imunisasi adalah pemberian vaksin kepada seseorang untuk melindunginya dari beberapa penyakit tertentu.
- Menurut Wong bahwa definisi Imunisasi adalah prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas, memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respon memori terhadap pathogen tertentu/toksin dengan menggunakan preparat antigen non virulen/non toksik.
Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar variola. Keadaan yang terakhir ini mungkin terjadi pada jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui manusia, seperti misalnya difteria.
Manfaat Imunisasi
Tujuan dalam memberikan suatu imunitas dari imunisasi bagi anak yakni mengurangi angka dari penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan bagi kesehatan dan bahkan dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya. Manfaat imunisasi dapat menghindarkan kita dari penyakit seperti campak, difteri, batuk rejan, cacar air, polio, hepatitis B, TBC, gondongan dll.
Tidak hanya itu, imunisasi tidak hanya bermanfaat hanya untuk individu anak yang diimunisasi saja, akan tetapi juga mempunyai manfaat yang lebih luas. Beberapa manfaat imunisasi tersebut adalah
Tidak hanya itu, imunisasi tidak hanya bermanfaat hanya untuk individu anak yang diimunisasi saja, akan tetapi juga mempunyai manfaat yang lebih luas. Beberapa manfaat imunisasi tersebut adalah
- Manfaat untuk Anak. Tujuan pemberian suatu imunisasi pada anak diharapkan mampu memberikan fungsi serta manfaatnya dalam hal melindungi bayi yang kadar imunitas tubuhnya masih sangat rentan dari berbagia penyakit yang mampu untuk menyebabkan kecacatan, kesakitan, dan kematian bayi. Di dalam vaksin sendiri sebenarnya terdapat bakteri bibit penyakit. Namun, bakteri tersebut tentu tidaklah berbahaya, tapi bakteri lemah atau yang telah mati. Dengan mempunyai bakteri dalam tubuh secara lami tubuh dapat membentuk suatu pertahanan diri yang dapat disebut dengan antibodi. Antibodi tersebut yang akan melumpuhkan bakteri penimbul suatu penyakit. Antibodi mampu mengibat cara memerangi bakteri seperti yang telah dilumpuhkannya. Bakteri akan tinggal lama di dalam tubuh, sehingga ketika bkateri jahat di suatu hari masuk ke dalam tubuh, antibodi akan tahu cara mengatasinya. Dengan demikianlah, anak dapat terhindar dari penyakit.
- Manfaat Untuk Keluarga. Imunisasi mempunyai manfaat bagi keluarga. Dengan pemberian suatu imunisasi yang tepat, mampu menghilangkan kecemasan kepada orangtua dari risiko sakit yang diderita oleh anaknya. Selain dari pada itu, mampu menghemat biaya suatu pengobatan jika anak sakit.
- Manfaat Untuk Komunitas. Manfaat imunisasi tersebut, tidaklah terbatas bagi individu, namun juga bermanfaat bagi komunitas masyarakat secara umum. Cakupan dari manfaat imunisasi cukuplah luas, yang mampu meningkatkan kekebalan komunitas yang dapat mencegah masyarakat terjangkit penyakit infeksi tertentu. Sehingga dapat bermanfaat bagi negara dalam membangun tingkat kesejahteraan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal sehat dalam melanjutkan pembangunan negara.
Imunisasi mempunyai berbagai keuntungan yaitu:
- Pertahanan tubuh yang terbentuk akan dibawa seumur hidupnya
- Vaksinasi adalah cost-effective karena murah dan efektif
- Vaksinasi tidak berbahaya, reaksi yang serius sangat jarang terjadi, jauh lebih jarang dari pada komplikasi yang timbul apabila terserang penyakit tersebut secara alami.
Macam-Macam Imunisasi
Pada dasarnya imunisasi dibagi menjadi dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
a. Imunisasi Aktif (active immunization)
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respons seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons. Dalam imunisasi aktif terdapat 4 macam kandungan dalam setiap vaksinasinya antara lain :
- Antigen, merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarida, toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.
- Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan
- Preservatif, stabiliser dan antibiotika yang berguna untuk menghindari tumbuhnya mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.
- Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatan imunogenitas antigen.
b. Imunisasi Pasif (pasive immunization)
Merupakan pemberian zat (imunoglubulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuhyang terinfeksi (Hidayat, A, 2005).
Jenis-Jenis Imunisasi
Di Indonesia sendiri terdapat jenis-jenis imunisasi atau contoh-contoh imunisasi yang diwajibkan pemerintah yang disebut dengan imunisasi dasar. Imunisasi dasar atau wajib tersebut di Indonesia juga telah diwajibkan oleh WHO. Sedangkan imunisasi yang hanya dianjurkan oleh pemerintah dapat digunakan dalam mencegah suatu kejadian luar biasa atau penyakit endemik.
Keberhasilan dalam pemberian imunisasi khususnya pemberian imunisasi untuk anak dipengaruhi oleh beragam faktor, diantaranya terdapat tinggi kadar antibodi pada saat dilakunnya imunisasi, potensi antigen yang disuntukkan, waktu antara pemberian imunisasi, dan juga status nutrisi khususnya kecukupan protein karena protein yang dibutuhkan hanya untuk menyintesis antibodi.
Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi itu hanya bergantung pada faktor yang memengaruhinya, sehingga mampu dalam membuat kekebalan tubuh kepada diri anak. Adapun macam-macam imunisasi/jenis-jenis imunisasi atau contoh imunisasi dasar yang diwajibkan oleh pemerintah dalam program imunisasi PPI adalah sebagai berikut.
- Imunisasi BCG atau basillus calmette guerin. Imunisasi BCG merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit TBC yang berat.
- Imunisasi Hepatitis B. Imunisasi ini merupakan imunisasi yang mencegah terjadinya penyakit hepatitis.
- Imunisasi Polio. Imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan anak lumpuh. Vaksin ini mampu melemahkan virus.
- Imunisasi DPT. DPT merupakan diphteria, pertussis, tetaus sebagai imunisasi yang mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.
- Imunisasi Campak. Imunisasi yang digunakan dalam mencegah penyakit campak pada anak karena penyakit ini termasuk penyakit menular. Imunisasi ini juga memiliki efek samping yakni terjadinya ruam tempat suntikan dan panas.
- Imunisasi MMR. MMR atau measles, mumps, rubella merupakan imunisasi yang digunakan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit campak.
- Imunisasi Typhus Abdominalis. Imunisasi untuk mencegah penyakit typhusabdominalis yang terdiri atas tiga jenis vaksin diantaranya, kuman yang mematikan, kuman dilemahkan, dan antigen.
- Imunisasi varicella. Imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit cacat.
- Imunisasi Hepatitis A. Imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis A yang pemberiannya pada anak usia di atas 2 tahun.
- Imunisasi HIB. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit influenza tipe B. Vaksin yang berbentuk polisakarida murni.
Cara Pemberian Imunisasi
Sebagaimana yang diutarakan diatas dalam jenis-jenis Imunisasi atau macam-macam imunisasi itu terbagi dua yaitu, imunsiasi pasif dan aktif. Sedangkan dalam cara pemberian imunisasi atau menggunakan imunisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara.Beberapa diantaranya dalam cara memberikan imunisasi dengan menyuntikkan ke otot, kulit atau lapisan bawah kulit, maupun ada yang diberikan hanya melalui tetesan cairan ke mulut.
Teknik atau cara dalam pemberian imunisasi pada umumnya dilakukan dengan melemahkan virus atau bakteri penyebab penyakit kemudian diberikan kepada seseorang dengan cara disuntuk atau diminum kemudian ditelan.
Setelah itu bibit dari penyakit tersebut masuk ke dalam tubuh kita maka tubuh akan terangsang dala melawan penyakit tersebut dengan membantuk antibodi. Antibodi tersebut pada umumnya akan terus ada di dalam tubuh orang yang telah diimunisasi dalam melawan penyakit yang akan mencoba menyerang.
Demikianlah informasi mengenai Imunisasi. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Referensi Pengertian Imunisasi, Tujuan, Jenis-Jenis, Contoh & Manfaat:
Mianoki, A. 2013. Kesehatan Muslim: Antara Tawakal dan Pengobatan. Yogyakarta: Pustaka Muslim. Hlm: 10-14.
Hidayat, AA. 2008. Pengantar Ilmu Kekesehatan Anak: untuk Pendidikan Kebinanan. Jakarta: Salemba Medika. Hlm: 54-59.
Ranuh. I.G.N, 2008. Pedoman Imunisasi di Indonesia.jakara: IDAI
Wahab, A. Samik, 2002. Sistem Imun, Imunisasi dan Penyakit Imun. Jakarta: Widya Medika
Wong. DL, 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC