Minggu, 12 April 2020

Pengertian Metabolisme, Anabolisme dan Katabolisme

Wawan Setiawan Tirta
Pembahasan Metabolisme, Anabolisme, dan Katabolisme
A. Metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Secara umum, metabolisme berperan dengan bertanggung jawab terhadap pengaturan materi dan sumber energi dari sel. Seluruh sel dalam tubuh organisme, terutama manusia pada dasarnya berfungsi seakan sebuah miniatur pabrik, yang melaksanakan berbagai reaksi biokimia yang berbeda-beda. Diantara reaksi tersebut, melepaskan energi.

Jenis-Jenis Metabolis
Metabolisme memiliki dua arah lintasan metabolic, yaitu :
  • Katabolisme yang merupakan penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih kecil untuk dijadikan energy.
  • Anabolisme yang merupakan reaksi untuk merangkai senyawa organic dari molekul molekul tertentu agar dapat diserap oleh tubuh.
B. Anabolisme adalah proses penyusunan senyawa kimia yang sederhana ke senyawa kimia atau molekul kompleks. Peristiwa tersebut memerlukan energi dari luar. Kemudian, energi itu digunakan untuk mengikat senyawa sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. Dengan demikian, pada proses ini energi yang diperlukan tidak akan hilang. Namun tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa atau materi kompleks yang baru terbentuk. Energi yang digunakan dalam anabolisme dapat berupa energi cahaya atau energi kimia. Anabolisme yang dari energi cahaya disebut dengan fotosintetis, sedangkan anabolisme dari energi kimia disebut dengan kemosintetis.  

Senyawa kompleks yang disentetis organisme adalah senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang dapat disusun oleh organisme autotrof sedangkan senyawa organik yang disintetis dengan menggunakan energi cahaya disebut dengan fotoautotrof. Jika menyintetis senyawa organik tersebut memerlukan energi kimia disebut dengan kemoautotrof
Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak dan asam nukleat.
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.
Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur tubuh makhluk hidup, baik intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis bahan-bahan ini lebih cepat dari perombakannya, maka organisme akan tumbuh.


C. Katabolisme adalah proses pemecahan atau penguraian senyawa kompleks ke senyawa yang lebih sederhana dengan menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh organisme dalam beraktivitas. Senyawa organik menyimpan energi dalam sebuah rangkaian atom-atom. Dengan bantuan enzim, sel secara teratur memecah molekul-molekul yang lebih sederhana dengan ukuran energi yang lebih kecil. Terdapat dua cara bagi organisme dalam menghasilkan energi antara lain sebagai berikut... 
1. Respirasi seluler adalah menggunakan oksigen sebagai bahan bakar organik. Keseluruhan proses berlangsungnya respirasi seluler adalah sebagai berikut.. 
  • Senyawa Organik + Oksigen => Karbon dioksida + Air + Energi
2. Fermentasi atau respirasi anaerob adalah proses pemecahan molekul yang berlangsung tanpa dengan menggunakan oksigen. 

Contoh Reaksi Katabolisme adalah pengubahan glukosa menjadi CO2 dan H2O dalam respirasi aerob yang berlangsung dalam sel. Dalam pemecahan glukosa diperlukan oksigen dan membebaskan sejumlah energi. Energi tersebut kemudian yang digunakan untuk berbagai aktivitas.  

Kesimpulan Anabolisme dan Katabolisme : 

Dari hasil uraian diatas, disimpulkan bahwa reaksi anabolisme terjadi penyimpanan energi. Sehingga, anabolisme merupakan reaksi endergonik. Reaksi endergonik adalah reaksi yang membutuhkan energi. Jika reaksinya memerlukan energi dalam bentuk yang panas, reaksi tersebut dinamakan dengan reaksi endotern. Sebaliknya dengan katabolisme, katabolisme adalah reaksi yang membebaskan energi. Jadi, reaksinya bersifat eksorgenik. Jika reaksi membebaskan energi dalam bentuk panas, maka reaksi tersebut dinamakan dengan reaksi eksotern. 

 Metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme Pengertian Metabolisme, Anabolisme dan Katabolisme


Demikianlah artikel singkat mengenai Metabolisme, Anabolisme dan Katabolisme. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.


Pustaka :
Prawirohartono, Slamet dan Hidayati, Sri. 2007. Sains Biologi 3 SMA/MA. Jakarta: Bumi Aksara. Hal: 34-35
Prawirohartono, S. & Hadisumarto, S. (1997). Sains Biologi 3a Untuk SMU Kelas 3 Tengah Tahun Pertama Sesuai Kurikulum 1994. Jakarta: Bumi Aksara