Rabu, 08 April 2020

6 Kerusakan akibat mobil jarang digunakan

Wawan Setiawan Tirta
Mobil yang jarang digunakan pastinya akan terhindar dari kerusakan-kerusakan komponen akibat penggunaan. Namun begitu, bukan berarti mobil yang jarang digunakan dan tidak pernah dipakai ini akan terbebas dari kerusakan sepenuhnya lho.

Ya, meskipun mobil jarang digunakan, kita tetap perlu merawat mobil agar kondisinya tetap terjaga dan terhindar dari kerusakan akibat tidak pernah digunakan. Minimal, memanaskan mesin dan menambahkan tekanan angin ban juga tetap perlu dilakukan, lakukan setidaknya 3 sampai 7 hari sekali.

Mobil yang jarang digunakan pastinya akan terhindar dari kerusakan 6 Kerusakan akibat mobil jarang digunakan

Jika kita tidak pernah merawat mobil yang jarang digunakan ini hingga berbulan-bulan lamanya, maka kerusakan-kerusakan komponen pada mobil dipastikan akan muncul. Apa saja kerusakan akibat mobil jarang digunakan? Berikut adalah 6 kerusakan akibat mobil jarang digunakan.


1. Aki mobil tekor hingga soak


Kerusakan pertama yang kerap muncul akibat mobil jarang digunakan adalah aki mobil tekor dan soak. Aki memiliki fungsi untuk menyimpan arus listrik untuk kemudian digunakan menstarter mesin. Saat mobil tidak digunakan dan mesin selalu dalam keadaan mati, maka sistem pengisian aki di mobil tidak akan bekerja.

Sistem pengisian yang tidak bekerja membuat aki mobil tidak mendapat aliran listrik untuk disimpan di dalamnya. Semakin lama aki tidak mendapat pasokan arus listrik untuk disimpan, maka semakin cepat pula kerusakan yang terjadi pada elemen aki didalamnya. Akibatnya, hal ini akan mempercepat kerusakan aki dan membuat aki menjadi soak.


2. Kerusakan pada sistem rem


Kerusakan akibat mobil jarang digunakan berikutnya adalah kerusakan pada sistem rem. Komponen yang paling mudah rusak akibat mobil jarang digunakan adalah kampas rem dan cakram ataupun tromol rem nya.

Kerusakan yang terjadi ini umumnya akibat munculnya karat di sekeliling piringan cakram rem. Selain itu, kampas rem juga sering menjadi lengket dan kerap menempel pada permukaan cakarm. Kondisi ini jelas akan membuat rem menjadi bunyi dan cepat rusak.

Selain itu, kondisi mobil yang jarang digunakan juga kerap membuat minyak rem mudah terkontaminasi dengan udara lembab, sehingga membuat minyak rem semakin memurun kualitasnya dan memungkinkan akan terjadinya vapour lock dalam saluran minyak rem.


3. Bushing dan karet-karet suspensi rusak


Bushing dan karet karet suspensi juga kerap mengalami kerusakan akibat mobil jarang digunakan. Ya, saat mobil tidak digunakan, posisi karet dan bushing pada sistem suspensi ini akan mengalami tekanan pada satu sisi saja, selain itu, kekenyalan karet dan bushing juga akan cepat berkurang.

Tekanan yang terus menerus pada karet dan bushing ditambah berkurangnya tingkat kekenyalan akan membuat karet dan bushing menjadi longgar dan oblak. Kondisi inilah yang aibatnya bisa membuat bagian suspensi muncul bunyi-bunyi saat mobil digunakan.


4. Kerusakan pada ban mobil


Kerusakan akibat mobil jarang digunakan yang berikutnya adalah ban mobil. Mobil yang diam selama berbulan-bulan pastinya akan membuat tekanan angin di dalam ban berkurang hingga kempis. Ban yang kempis (tidak ada tekanan angin di dalamnya) akan membuat ban bagian bawah yang menapak dengan lantai menjadi melebar dan terjepit dengan velg.

Kondisi seperti ini akan membuat bagian ban yang tertekan velg menjadi rusak dan dapa mengakibatkan ban mudah pecah. Selain itu, permukaan ban yang menapak dengan lantai tadi juga dapat membuat permukaannya menjadi rata dan sulit kembali ke posisinya semula.

Peristiwa ini sering disebut sebagai "flat spot". Ban yang memiliki kondisi "flat spot" ini selain tidak nyaman digunakan juga rentan pecah di jalan.

Baca juga :


5. Karet wiper keras dan kaku


Kerusakan lainnya akibat mobil jarang digunakan adalah karet wiper yang menjadi lebh cepat keras dan getas. Karet wiper berfungsi untuk membersihkan sisa air yang menempel pada permukaan kaca depan. Pergerakan wiper ini tentunya akan menjaga elastisitas karet wiper.

Ketika karet wiper tidak digunakan dalam waktu yang lama, maka karet wiper ini akan tertekan pada satu posisi saja. Akibatnya, karet wapier mudah kehilangan elastisitasnya sehingga sulit untuk kembali ke posisi semula.

Kondisi yang sperti ini mengakibatkan karet wiper menjadi kaku dan membuatkinerjanya menjadi kurang baik. Pembersihan air menjadi tidak maksimal bahkan bisa membuat goresan pada permukaan kaca depan.


6. Oli dan bahan bakar terkontaminasi air dan embun


Kerusakan terakhir akibat mobil jarang digunakan adalah adanya penurunan kualitas pada oli (baik itu oli mesin, transmisi, oli gardan,dll) hingga ke bahan bakar. Ya, saat mobil terlalu lama disimpan dan tidak digunakan, maka pada bagian bak oli mesin serta tangki bahan bakar akan mudah mengalami pengembunan.

Pengembunan yang terjadi di dalam bak oli mesin dan tangki bahan bakar ini akan menghasilkan air. Semakin lama mobil tidak digunakan, maka air ini akan merusak kualitas oli dan bahan bakar yang ada. Penurunan kualitas dari oli dan bahan bakar ini tentunya bisa mengakibatkan gangguan dan masalah mesin seperti mesin brebet, knalpot kluar asap putih hingga mesin sulit dihidupkan.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil