Sabtu, 11 April 2020

Kisah Nabi Yunus dalam Perut Ikan

Wawan Setiawan Tirta
Kisah Nabi Yunus dalam Perut Ikan. Nabi Yunus as adalah keturunan Matta. Nabi Yunus seorang yang selalu beribadat dan taat kepada Allah, sedangkan kaumnya selalu durhaka dan menyembah berhala. Ia berada di Mousul (Mesopotamia) di sebuah tempat bernama Naynawi.

Setelah tiga tahun beliau menjadi Nabi, orang yang beriman kepada Allah hanya dua orang saja, yaitu Rubil dan Tanukh. Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas ra : Ketika Yunus telah menyeru kaumnya supaya berbakti kepada Allah, maka kaumnya tetap saja menolak seruan itu".

Lalu Nabi Yunus berdoa kepada Allah, mohon agar umatnya mau menerima ajarannya itu. Kemudian datanglah wahyu Tuhan yang menyatakan supaya Yunus tetap berdakwah kepada umatnya dalam 40 hari, dan apabila dalam 40 hari mereka masih tidak mau beriman kepada Allah, niscaya Allah akan menurunkan siksaan. Dan nabi Yunus diperintahkan keluar dari kota itu setelah Allah mewahyukan kepadanya.
Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman. Kami hilangkan dari mereka adzab yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu" (QS. Yunus 10: 98).
Lalu kembalilah Nabi Yunus berdakwah kepada kaumnya dan setelah 37 hari ia berdakwah dan umatnya tetap saja kufur, maka pada malam ke 40 harinya, turunlah adzab Allah berupa awan hitam yang bergumpal-gumpal di tepi langit.

Umat Nabi Yunus setelah melihat mendung yang hitam bergumpal-gumpal itu, keluarlah mereka dari rumahnya, orang tua dan anaknya tercerai-berai, pergi ke suatu tempat dan mereka menyatakan taubat kepada Tuhan, dan mereka sibuk pula kesana-kemari mencari Nabi Yunus, tetapi saying mereka tidak menemukan nabinya itu.

Nabi Yunus Ditelan Ikan

 Nabi Yunus seorang yang selalu beribadat dan taat kepada Allah Kisah Nabi Yunus dalam Perut Ikan

Nabi Yunus meninggalkan mereka, karena takut datangnya siksaan itu. Azab bagi kaumnya telah hilang, sedangkan Nabi Yunus masih meneruskan perjalannya, sehingga berlayar dengan sebuah kapal. Allah telah menceritakan dalam Al-Quran:
"Dan (Ingatlah kisah) Nabi Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah, lalu ia menuruti prasangkanya bahwa Kami tidak mempersempitnya (menyulitkannya)" (QS. al-Anbiya 21:87).
Sewaktu Nabi Yunus menumpang kapal Bersama orang-orang banyak, tiba-tiba di tengah pelayaran, datanglah angin topan yang hamper menenggelamkan kapalnya. Kapal itu diombang-ambingkan oleh ombak, kesana kemari kapal itu terguncang ombak.

Berkata nahkoda kapal: "Biasanya kapal ini mau membawa orang pelarian, dan jika ada pelarian di dalamnya pasti terjadilah hal semacam ini…Karena itu apakah ada di antara penumpang ini seorang pelarian? Jika ada lebih baik mengaku dan terjunlah ke dalam air, untuk menjaga keselamatan orang banyak".

Mendengar itu, Yunus berkata: "Betul, saya ini orang pelarian"

Maka tidak berfikir Nabi Yunus terjun ke laut, ditelan gelombang besar yang hebat itu, kemudian ditelan ikan Paus yang besar.
"Sesungguhnya Yunus benar-benar seorang rasul, (ingatlah) ketika ia pergi dari kaumnya, ke sebuah perahu yang penuh muatannya. Kemudian Iapun diundi, lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian (nama Yunus selalu muncul dalam undian itu), Maka ia ditelah oleh ikan Hut dalam keadaan tercela (karena berada dalam pelarian). (QS. as-Shaffaat 37: 139-142).

Nabi Yunus keluar dari Perut Ikan

 Nabi Yunus seorang yang selalu beribadat dan taat kepada Allah Kisah Nabi Yunus dalam Perut Ikan

Dalam perut ikan itu ia menyadari kesalahannya untuk lari dari kaumnya sebelum turun wahyu Allah kepadanya. Maka Nabi Yunus berdoa kepada Allah agar dapat keluar dari perut ikan itu "Ya Allah tidak ada Tuhan melainkan Engkau Maha Suci dan sesungguhnya aku termasuk golongan orang yang menganiaya dirinya sendiri. Aku tidak sabar sehingga aku melarikan diri dari kaumku sebelum ada wahyuMu. Ampunilah dosa kami wahai Tuhanku". Para malaikat mendengar doa yang lambat-lambat Allahumma laa ilaha illa anta subhaanaka inni kuntu minaddzaalimin.
"Maka ia menyeru dalam gelap gulita: "Bahwa tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau, Maha suci Engkau sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzalim. Maka Kami perkenankanlah doanya dan Kami selamtkan ia dari duka cita dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman" (QS. al-Anbiya 21:88).
Ketika Tuhan telah mengabulkan doa Nabi Yunus, maka keluarlah Nabi Yunus dari perut ikan atas izin Allah, tetapi ia sakit, badannya kurus, ia tak berdaya lagi, barangkali karena terlalu lama dalam perut ikan, diriwayatkan bahwa ia berada di perut ikan itu selama tujuh hari, dan jika sekiranya ia bukan Nabi niscaya ia mati dalam perut ikan itu. Kemudian ia diperintahkan Allah untuk pulang ke negerinya.
Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman kepadanya dan Allah memberikan kesenangan kepada mereka sampai ajalnya" (QS. as-Shaffaat 37:147-148)

Nabi Yunus Kembali ke Kaumnya

Dalam perjalanan pulang ia bertemu dengan seorang pengembala, lalu bertanya kepadanya: "Apa kabarnya orang-orang yang ada di kampung?"

Si pengembala menjawab: "Kabar baik, mereka hidup aman dan tenteram, karena mereka telah taubat kepada Allah, ketika mereka melihat adzab akan turun. Sekarang mereka mengharapkan Rasul supaya kembali cepat kepada mereka untuk memimpinnya". Mendengar itu Yunus pun gembiralah seraya berkata: "Aku inilah Yunus yang menjadi Rasul Allah".

Kemudian pengembala itu pergi kepada kaumnya, mengabarkan kedatangan Yunus. Kaumnya sangat gembira sekali atas kedatangan Yunus itu, mereka sambut dengan gembira dan Yunus tetap di sisi mereka sampai beberapa tahun lamanya. Mereka hidup dengan kesenangan dan kenikmatan hidup. Dan kemudian ribuan kaumnya beriman kepada Allah.

Sekian uraian tentang Kisah Nabi Yunus dalam Perut Ikan, semoga bermanfaat.